Demografi

Jumlah, kebangsaan dan etnis    Image 

Sulit menentukan jumlah pasti Muslim di AS. Konstitusi AS memisahkan antara gereja dengan negara yang tercermin dalam undang-undang Amerika, sehingga formulir Biro Sensus AS tidak memuat pertanyaan tentang agama pada orang yang dicatat di dalamnya. Dinas imigrasi juga tidak mengumpulkan informasi tentang agama para imigran. Banyak masjid di AS tidak memiliki kebijakan keanggotaan resmi, dan mereka jarang mencatat secara akurat jumlah jamaah yang datang. Hasil akhirnya adalah tidak adanya data yang akurat mengenai jumlah Muslim di AS.Menurut sumber yang sama, imigran Asia Tengah-bagian Selatan menempati urutan teratas (33%) dalam jumlah

besar komunitas Muslim AS, yang kedua adalah keturunan Afro Amerika (30%), Arab (25%), Afrika (3%), lain-lain 5%, serta Eropa dan Asia Tenggara (masing-masing 2%). Sedangkan men

urut Central Intelligence Agency (CIA) Amerika dalam situsnya, jumlah Muslim di AS adalah 1% dari 301.139.947 (perkiraan Juli 2007) pen

duduk AS, jumlah ini sama dengan jumlah umat Yahudi di AS.

Image

 

Persentase pengunjung Masjid di AS menurut CAIR

Menurut Lembaga Survey Pew pada tahun 2007, dua pertiga Muslim di AS adalah keturunan asing. Di antara mereka telah bermigrasi ke AS sejak tahun 1990. Sedangkan sepertiga dari Muslim AS adalah penduduk asli yang beralih ke Islam, dan keturunan Afro Amerika. Pada tahun 2005, menurut New York Times, lebih banyak lagi orang dari negara-negara Muslim yang menjadi penduduk AS – hampir 96.000 – setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.

Sedangkan menurut Council on American-Islamic Relations (CAIR), jemaah masjid Sunni yang diperuntukkan bagi umum di AS berasal dari latar belakang bangsa yang berbeda: Asia Selatan (33%), Afro Amerika (30%), Arab (25%), Eropa (2,1%), Amerika kulit putih (1,6%), Asia Tenggara (1,3%), Karibia (1,2%), Turki Amerika (1,1%), Iran Amerika (0,7%), dan Hispanik/Latin (0,6%).

NATIONAL MOSQUE FOR MERICAN MUSLIMS, ISLAMIC CENTER, WASHINGTON DC, USA

National Mosque For American Muslims, Islamic Center, Washington DC, USA

Masjid adalah tempat ibadah utama bagi seorang Muslim. Di AS, ada sekitar 1.209 Masjid[9][10], dimana yang terbesar adalah Islamic Center of America yang terletak di Dearborn, Michigan. Dibangun pada 2005, Masjid ini dapat menampung lebih dari 3.000 jamaah yang terus tumbuh di wilayah itu.[11] Hanya kurang dari 100 unit yang benar-benar dari awal dirancang sebagai Masjid, kebanyakan jamaah Islam di AS pada awalnya beribadah di bangunan-bangunan yang semula didirikan untuk tujuan lain, seperti bekas stasiun pemadam kebakaran, teater, gudang, dan toko.[12]

Jumlah Masjid terbanyak di AS adalah di negara bagian California, yakni sekitar 227 unit pada tahun 2001.[13]

TOKOH ISLAM DARI BENUA AMERIKA

animasi power point-37

Dalam perkembangan modern, terdapat beberapa orang Islam yang berprestasi hebat di benua Amerika. Di Amerika serikat banyak sekali umat Islam yang menorehkan nama mereka dengan tinta emas seperti Kareem Abdul Jabbar (pemain basket terbesar dalam sejarah NBA), Muhammad Ali (Juara dunia kelas Berat), Mike Tyson (Juara dunia Kelas Berat), Bernard Hopkins (Juara dunia tinju), Malcom X (tokoh HAM), Akon (Rapper), Rima Fakih (Miss USA 2010), Keith Ellison (Anggota kongres msulim pertama), dll.

Image

Foto Noor Hassanalli

Sedangkan tokoh muslim dari Amerika Latin dan Karibia yang paling dikenal adalah Noor Hassanali. Noor Mohammed Hassanali adalah presiden muslim pertama di benua Amerika yaitu negara Trinidad & Tobago periode 1987 sampai 1997. Noor Hassanali merupakan generasi muslim yang berasal dari India yang nenek moyangnya ikut serta menjadi pekerja perkebunan milik Inggris. Di Trinidad & Tobago sendiri muslim sekitar 10%.

Sama dengan laju Islam di Eropa maka Islam di Amerika tumbuh sangat cepat. Bedanya Islam di Amerika tumbuh dengan dinamis dan jauh dari hingar bingar berita, kecuali Islam di Amerika Serikat. Di Negeri paman Sam sendiri Islam merupakan agama kedua terbesar, sayangnya jejak islam suku Indian sudah nyaris tak terdengar.

MELACAK JEJAK ISLAM DI BENUA INDIAN

Image

Menyebut Amerika pikiran kita langsung tertuju ke salah satu negara adidaya bernama United States of America atau Amerika Serikat. Padahal Amerika serikat hanyalah salah satu negara yang di benua raksasa bernama Amerika. Bangsa Eropa menyebut benua ini sebagai benua baru, sedangkan pelaut Islam dari Afrika dan Asia mengenalnya sebagai tanah yang asing. Walau datang lebih telat 700 tahun dari pelaut dan pengembara Islam, bangsa Eropalah yang dikenang sebagai penemu benua ini.

Indian Muslim, Fakta Yang Terlupakan !!

Tidak banyak kisah maupun catatan yang menghubungkan benua Amerika dengan Islam kecuali pada akhir-akhir dekade ini. Sejarah yang lama akhirnya terungkap bahwa tanah asing ini merupakan koloni dagang bangsa Afrika Barat dan Arab yang muslim. Bagai sebuah frame sejarah yang hilang, cerita kedatangan Islam di benua merah hilang tanpa bekas. Sejak bangsa kulit putih datang dan merampas kemerdekaan penduduk pribumi, sejak itu juga Islam kehilangan momentumnya. Apalagi mandat dari Raja Spanyol yang melarang Islam di benua Amerika telah mengubur agama ini. Praktis di Karibia dan Amerika selatan & tengah agama ini tinggal menjadi cerita lama.

Sisa Islam berupaya eksis di jantung Missisippi namun kekauatan bedil sang Inggris dan dilanjutkan adiknya Amerika menenggelamkan Muslim Indian. Namun bekasnya masih bisa dilihat di Arsip Nasional atau Perpustakaan Kongres. Kesepakatan 1987 atau Treat of 1987 mencantumkan bahwa orang Amerika asli menganut sistem Islam dalam bidang perdagangan, kelautan, dan pemerintahan. Arsip negara bagian Carolina menerapkan perundang-undangan seperti yang diterapkan bangsa Moor. Perjanjian seperti Perdamaian dan Persahabatan itu yang ditandatangani di Sungai Delaware di tahun 1787 menanggung tanda tangan dari Abdel-Khak dan Muhammad bin Abdullah, sebuah nama dan identitas muslim.Image

Sequoyah (sonofthefirstnations.blogspot.com)

Selama ini suku Indian digambarkan dengan bulu burung elang dikepala, tapi dari catatan sejarah diketahui bahwa terdapat suku Indian yang memakai sorban khas dari Arab. Salah satunya adalah Sequoyah pemimpin suku India Cherokee di Amerika. Sequoyah terkenal karena mampu membuat aksara bagi suku Cherokee yang mirip dengan aksara Arab. Kepala Suku Cherokee terakhir yang memiliki nama Muslim adalah  Ramadhan Ibnu Wati dari Cherokee pada tahun 1866. Bahkan ada sekitar 500 nama tempat di Amerika yang mangadopsi nama dari Arab dan kebudayaan Islam. Di AS terdapat nama kota Islam seperti Medina dan Mecca.

Gelombang kedatangan Islam

Kedatangan pemukim Eropa dalam jumlah besar menggeser wilayah koloni bangsa Indian hingga orang Indian terdesak dan kehilangan tanah airnya. Sedangkan di Amerika Latin yang dijajah Spanyol dan Portugis, bangsa Indian kehilangan peradaban besar dan sejumlah emas mereka dijarah. Di Meksiko terdapat komunitas muslim dari suku Indian di Chiapas.Image

Budak dari Afrika Barat (billygambelaafroasianticanthropology.wordpress.com)

Sejak abad 15 sampai 16 Indian Muslim mengalami tekanan yang besar, gelombang kedatangan kedua orang Islam ke dunia baru terjadi pada masa perbudakan. Budak-budak dari Afrika Barat di bawa ke Amerika, sebagian besar budak itu adalah muslim. Tertekan kehilanganhak azasi sebagian besar budak Afrika menyembunytikan identitas keislaman mereka. Hingga benar-benar hampir menghilang. Nama Estevenizo dari Azamor tercatat dalam sejarah sebagai muslim pertama dari Amerika Utara. Estevenizo merupakan budak orang Spanyol.

Gelombang ketiga kedatangan Islam di Amerika terjadi pada abad 19, adalah para pekerja yang dibawa oleh bangsa kolonial seperti Inggris dan Belanda, mereka diperkerjakan di ladang-ladang perkebunan di benua Amerika Selatan bagian utara seperti Guyana dan Suriname. Orang-orang Inggris membawa kuli atau pekerja dari India dan Pakistan yang sebagian dari mereka adalah Muslim, sedangkan orang Belanda mengangkut orang Jawa ke Suriname. Para bekas pekerja ini yang kemudian melahirkan generasi Islam di Guyana dan Suriname.

Gelombang kedatangan Islam keempat yaitu para imigran dari timur tengah khususnya Lebanon, Palestina dan Suriah. Mereka adalah korban yang lari dari amukan perang agama, walau sebagian besar dari mereka beragama Kristen tapi terdapat sebagian kecilnya adalah muslim. Salah satu keluarga muslim yang terkenal adalah keluarga Menem, yang salah satu generasinya menjadi presiden Argentina yaitu Carlos Menem. Carlos Menem kemudian hari berpindah agama ke Katholik agar bisa menjadi calon presiden Argentina. Konstitusi Argentina memang mencantumkan syarat agama sebagai syarat menjadi presiden. Di Argentina sendiri bermukim kurang lebih 3 juta umat Islam, yang mana merupakan tempat tinggal muslim terbesar di Amerika Latin.

TERNYATA PENDUDUK ASLI AMERIKA DULUNYA BERAGAMA ISLAM LOOHH…!!!

Alhamdulillah, penduduk asli Amerika (indian/suku maya) ternyata dulunya beragama Islam.

Image

Klaim sejarah Barat yang menyatakan Columbus sebagai penemu benua Amerika patut dipertanyakan kembali. Banyak fakta belakangan ini ditemukan, umat Islam telah memberi kontribusi jauh sebelum pelaut Spanyol tiba di tanah impian. Pengakuan ini diungkapkan oleh beberapa sejarawan. Fareed H. Numan dalam American Muslim History A Chronological Observation menyebut, “Tak perlu diragukan lagi, secara historis, kaum Muslimin telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher Columbus menemukannya.”

Sejarawan Ivan Van Sertima dalam They Came Before Columbus membuktikan adanya kontak antara Muslim Afrika dengan orang Amerika asli. Yang sangat mengejutkan, Van Sertima mengungkapkan bahwa Columbus kagum kepada penduduk Karibia sudah beragama Islam. “Columbus juga tahu bahwa Muslim dari Pantai Barat Afrika telah tinggal lebih dulu di Karibia, Amerika Tengah, Selatan dan Utara,” papar Van Sertima. Menurutnya, Columbus pun mengaku melihat sebuah masjid saat berlayar melalui Gibara di pantai Kuba.

Mengenai pernyataan Van Sertima, selain bisa dibaca pada buku yang disebut di atas, juga pada karyanya yang lain, African Presence in Early America. Dr. Barry Fell, arkeolog dan ahli bahasa dari Harvard University menulis dalam Saga America, bahwa Islam telah membangun peradaban di benua tersebut jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa. Sehingga memengaruhi banyak hal, termasuk bahasa. Sebagai contoh, bahasa yang digunakan orang Pima dan bahasa Algonquina, perbendaharaan katanya banyak yang berasal dari bahasa Arab. Fell juga menemukan berbagai tulisan tua dalam bahasa Arab, seperti yang ditemukan di Inyo, negara bagian California tertulis “Yasus bin Maria”.

Image

“Ini bukan fase Kristen,” cetus Fell. Penggunaan kata “bin” memang berasal dari budaya Arab. Ia juga menemukan diagram serta peta yang dipahat di batu yang digunakan untuk kepentingan sekolah. Temuan itu bertarikh antara tahun 700 hingga 800 M. Bahasa pengajaran yang ditemukan itu menggunakan tulisan Arab Kufi dari Afrika Utara.

Dalam Muslim in the Americas Before Columbus, penulis Youssef Mroueh memaparkan penuturan Mahir Abdal-Razzaaq El. Siapakah Mahir? Ia adalah orang indian dari suku Cherokee yang menganut agama Islam. Menurut Mahir, penjelajah Muslim telah datang ke tanah kelahiran suku Cherokee hampir lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Youssef juga menulis pemimpin suku Cherokee pada tahun 1866 adalah seorang pria bernama Ramadhan Bin Wati. “Di Amerika Utara, sekurangnya terdapat 565 nama suku, perkampungan, kota dan pegunungan yang akar katanya berasal dari bahasa Arab,” papar Youssef.

Bicara tentang Cherokee, tentu saja tidak bisa lepas dari Sequoyah, seorang asli suku Cherokee yang menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara barangkali, bila kita mengenalnya dengan abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki cara sendiri untuk aksara-nya. Yang membuatnya sangat luar biasa adalah ternyata aksara yang ditemukan kembali oleh Sequoyah mirip sekali dengan aksara Arab

Image

Fakta lain yang meyakinkan dapat dilacak di Arsip Nasional atau Perpustakaan Kongres. Kesepakatan 1987, atau Treat of 1987 yang mencantumkan bahwa orang Amerika asli menganut sistem Islam dalam bidang perdagangan, kelautan, dan pemerintahan. Arsip negara bagian Carolina menerapkan perundang-undangan seperti yang diterapkan bangsa Moor.

Satu lagi fakta dalam sebuah dokumen China, yakni Dokumen Sung mencatat perjalanan pelaut Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-Lan-Pi. Kata ini mengartikan: Amerika. Maka, jangan heran bila banyak nama tempat dan kota yang menggunakan kata-kata berakar dari bahasa Arab. Di wilayah Los Angeles, kita bisa menjumpai kawasan bernama Alhambra. Kata ini serupa dengan istana yang dibangun peradaban Islam di Cordoba. Di Amerika bagian tengah, dari wilayah selatan hingga Illionis juga terdapat nama-nama kota bernuansa Islami seperti: Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma.Image

Menurut Dr. A. Zahoor, nama negara bagian Alabama berasal dari kata “Allah Bamya”. Sedangkan Tennesse dari kata “Tanasuh”. Selain itu ada pula yang frontal menjadikan nama Arab sebagai nama kota, seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, serta Medina di Texas. Di luar dari Amerika Serikat, tepatnya di wilayah Amerika Selatan terdapat nama Jamaika dan Kuba. Kata Kuba, kemungkinan besar berakar dari kata Quba – masjid pertama yang dibangun Rasulullah.

PERKEMBANGAN ISLAM DI AMERIKA

ImageIslam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Eropa dan Amerika.  Islam kini makin mendapat tempat di hati masyarakat Eropa dan Amerika. Sejak menyebarnya Islam ke Eropa pada abad ke-7 Masehi melalui Andalusia (Spanyol) oleh pasukan Thariq bin Ziyad, panglima tentara dari Dinasti Bani Umayyah, benua putih dan biru itu seakan menjadi lahan subur penyebaran dakwah dan syiar Islam.

Dalam 30 tahun terakhir, jumlah kaum Muslimin di seluruh dunia telah meningkat pesat. Sebuah angka statistik menunjukkan, pada tahun 1973 penduduk Muslim dunia sekitar 500 juta jiwa. Namun, saat ini jumlahnya naik sekitar 300 persen menjadi 1,57 miliar jiwa. Tercatat, satu dari empat penduduk dunia beragama Islam.

Data ini diungkapkan oleh Pew Research Center, sebuah kelompok pencari fakta Amerika yang menyediakan informasi mengenai isu, sikap, dan tren yang membentuk Amerika dan dunia melalui sebuah jajak pendapat publik. Dalam studinya yang berjudul “Memetakan Populasi Muslim Global: Sebuah Laporan Tentang Jumlah dan Distribusi Populasi Muslim Dunia”, kelompok ini mengindikasikan bahwa seperlima kaum Muslim (300 juta) tinggal di negara-negara non-Muslim.

Hasil studi yang dirilis akhir tahun lalu ini juga menemukan bahwa Eropa memiliki sedikitnya 38 juta Muslim yang membentuk lima persen dari total populasi benua tersebut. Sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur. Rusia memiliki lebih dari 16 juta Muslim, dan terbesar di Eropa. Menurut studi tersebut, Jerman memiliki pemeluk Muslim sebanyak 4,5 juta, Prancis sebesar 3,5 juta jiwa, Inggris sekitar dua juta orang, dan Italia sebanyak 1,3 juta jiwa.

Image

 

Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Portugal, Swedia, Belanda, Swiss, Belgia, dan lainnya. Namun demikian, jumlah ini diperkirakan bertambah lagi. Sebab, sebuah hasil studi di Rusia menyebutkan, jumlah pemeluk Islam di negara Beruang Merah tersebut mencapai 25 juta jiwa dari total populasi yang mencapai 145 juta jiwa.

Studi tersebut mengatakan bahwa hampir 46 juta Muslim berada di benua Amerika. Di negara super power, Amerika Serikat, agama Islam dipeluk oleh sekitar 2,5 juta orang. Sementara itu, di Kanada jumlah pemeluk Islam mencapai 700 ribu orang. Tak jauh berbeda dengan Argentina. Umat Islam di negara Tango itu mencapai 800 ribu orang, dan merupakan pemeluk Islam terbesar di Amerika Selatan. Sementara itu, di Suriname, pemeluk Islam mencapai 16 persen dari total penduduknya, dan menjadi populasi Muslim terbesar di benua Amerika.

Data yang disampaikan oleh pihak Pew Research Center mengenai populasi Muslim di Barat, terutama di Eropa dan AS itu bertolak belakang dengan perhitungan yang biasanya dilaporkan oleh organisasi-organisasi Muslim di kawasan-kawasan tersebut. Muslim di AS, misalnya, secara umum diyakini berjumlah lebih dari tujuh juta sementara Prancis lebih dari enam juta.

Faktor pemicu

Peningkatan umat Islam yang demikian pesat itu, bukan saja karena disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk di negara-negara Muslim, tapi juga bertambah jumlah orang-orang yang memeluk Islam (mualaf). Hal ini merupakan suatu fenomena yang menonjol, terutama setelah serangan terhadap World Trade Center (WTC) pada tanggal 11 September 2001. Ketertarikan secara alamiah dan rasa ingin tahu yang mendalam, telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling kepada Islam.

”Alhamdulillah, kondisi umat Islam di AS baik-baik saja. Umat Islam terus bertambah banyak di sini, baik sebelum maupun sesudah peristiwa 11 September 2001,” ujar Mohammad Kudaimi, anggota Nawawi Foundation, sebuah lembaga pendidikan yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat (AS).

Menurut pria keturunan Suriah ini, dalam lima tahun terakhir ini, agama Islam menjadi agama yang paling cepat perkembangannya di bandingkan dengan agama lainnya. Ia mengatakan, setiap harinya selalu ada warga negara non-Muslim AS yang memeluk Islam. Kondisi serupa juga terjadi benua Eropa dan kawasan Amerika lainnya. Menurut laporan surat kabar Times, setelah peristiwa 11 September, agama Islam mendapatkan perhatian besar dari kalangan warga kulit putih Inggris yang berekonomi kuat dan berpendidikan. Peristiwa itu, bukannya membuat makin besar stigma negatif, tetapi makin menambah jumlah anak-anak muda dan peneliti yang termotivasi untuk mempelajari Islam. Bahkan, mereka makin tertarik dan Akhirnya memeluk Islam.

Di Belgia, agama Islam terus menunjukkan eksistensi yang semakin kuat, walaupun kebencian terhadap umat Islam, sudah tak lagi sebatas retorika, kebijakan, atau kecaman, melainkan mengarah pada kebencian dan Islamophobia. Di negara berpenduduk 10 juta jiwa itu kini menjadi tempat bermukim sekitar 628.751 umat Muslim, atau enam persen dari populasi.

Jumlah pemeluk Islam yang terus berkembang, menyebabkan perubahan secara demografi. Di banyak wilayah, penduduk Muslim sudah lebih banyak ketimbang pemeluk Kristen Protestan dan Yahudi. Majalah terkemuka L’Express dalam sebuah artikelnya, bahkan berani memprediksikan bahwa dalam 20 tahun ke depan, Islam bisa menjadi agama dominan di ibu kota Brussel, Belgia.

Para sosiolog di Belgia mencatat, pada awal tahun 2000, jumlah umat Muslim di kota itu mencapai 17 persen dari populasi. Tapi di tahun 2008, menurut Oivier Servais, dari Laboratory for Prospective Anthropology di UCL, angkanya sudah mencapai 33,5 persen dari populasi, naik hampir dua kali lipat. Di kota ini, sebanyak 33,5 persen penduduknya atau sekitar 350 ribu orang dari 1,1 juta jiwa, memeluk Islam. Subhanallah.

Sumber : Republika.co.id

CALENDAR

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
AMERICA CONTINENT

This is just info about History of America, Islamic life in America, and everything found in the continent of America

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.